Situs Cibuaya
Situs Cibuaya adalah Situs peninggalan Megalitikum, ini terbukti dengan adanya Batu Lingga yang berdiri tegak diatas susunan batu bata besar berukuran 9 x 9 m, Masyarakat setempat menyebutnya Lemah Duhur Lanang (laki-laki). Sedangkan Yoni yang tersisa hanya Fondasinya saja yang berukuran 6 x 6 m, dan Masyarakat setempat menyebutnya Lemah Duhur Wadon (perempuan).
Dari Situs ini pada
Tahun 1952 ditemukan Arca Wisnu bergaya Pala India, diperkirakan
dibuat pada Abad 7-8 M dinamakan Arca Wisnu Cibuaya I, Tahun 1972
ditemukan
lagi Arca Wisnu dengan motif yang sama namun diperkirakan dari Abad ke
8-10 M dinamakan Arca Wisnu Cibuaya II, dan pada Tahun 1975 ditemukan
lagi Arca Wisnu Cibuaya III, kini ke 3 Arca tersebut disimpan di Musium
Nasional Jakarta.
Situs
Percandian Cibuaya merupakan komplek beberapa bangunan dan tinggalan
purbakala di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
(koordinat 107°21'25" BT dan 6°5'56" LS) dan secara geografis terletak
di daerah Ujung Karawang, berjarak sekitar 6 km dari garis pantai utara
Jawa. Daerah ini relatif termasuk dataran rendah dengan ketinggian
rata-rata 6 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar dataran Cibuaya
dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian sawah basah dengan
teknik irigasi.
Penemuan
arca Wisnu dari Desa Cibuaya pada sekitar tahun 1951 (Wisnu 1) dan
1957 (Wisnu 2), serta tahun 1977 (Wisnu 3) merupakan awal ditemukannya
Situs Cibuaya. Dengan ditemukannya arca para arkeolog berasumsi tentang
adanya bangunan suci dan juga sisa pemukiman masyarakat pendukung
bangunan suci tersebut. Laporan penduduk setempat menyatakan adanya
suatu gundukan besar yang dianggap angker dan disebut "Lemah Duhur
Lanang", yang letaknya tidak jauh dari lokasi penemuan arca Wisnu 1.
Lemah duhur ("tanah tinggi") ini ternyata adalah sisa-sisa bangunan
yang telah runtuh. Hingga tahun 1993, runtuhan bangunan yang terdapat
di Situs Cibuaya seluruhnya berjumlah tujuh buah yang terdapat pada
Sektor CBY 1 sampai CBY 6. Dua runtuhan di antaranya terdapat pada
Sektor CBY 5 dengan posisi yang saling bersebelahan.
Dari
seluruh bangunan candi yang ditemukan di Situs Cibuaya yang paling
menarik adalah bangunan candi di Lemah Duhur Lanang. Bangunan yang
dibuat dari bata ini berdenah hampir bujursangkar dengan ukuran 9 × 9,6
meter dan tinggi dua meter, menghadap ke arah barat laut dengan tangga
berukuran lebar 2,2 meter. Bagian fondasinya dibuat dari pecahan bata
yang bercampur dengan kerikil dan batu kali. Di bagian puncak runtuhan
bangunan Lemah Duhur Lanang terdapat sebuah lingga yang masih berdiri
in-situ. Lingga ini berukuran tinggi 111 cm dan bergaris tengah 40 cm.
Bentuk lingganya sendiri bukan merupakan bentuk lingga yang sempurna
(lingga semu) karena tidak memiliki bagian yang berdenah segi delapan
(wisnubhaga). Bagian yang ada hanya yang berdenah persegi
("brahmabhaga") dan bundar ("rudrabhaga"). Dengan ditemukannya lingga
dalam konteksnya dengan bangunan suci dan arca Wisnu yang ditemukan di
dekatnya, dapat disimpulkan bahwa bangunan Lemah Duhur Lanang adalah
bangunan suci untuk pemeluk agama Hindu.
Bangunan-bangunan
lain yang ditemukan di Situs Cibuaya ukurannya lebih kecil, separuh
dari ukuran bangunan Lemah Duhur Lanang. Bangunan tersebut adalah CBY 2
dengan ukuran 3,5 × 3,5 meter; CBY 5 dengan ukuran 3,4 × 4,5 meter dan
4,4 × 4,8 meter. Bangunan-bangunan lain telah rusak dan tidak
diketahui bentuk dan ukurannya.
Lokasi Situs Cibuaya I terletak di Desa Cibuaya, Kecamatan Pedes 30 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang
No comments:
Post a Comment