Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba posting tentang sejarah karang kamulyan yang ada di Kabupaten Ciamis Jawa barat.
Sampai sat ini cagar budaya KARANG KAMULIAN dengan nama terkenalnya CIUNG WANARA tetap terkenal di antara tempat wisata dikota Ciamis selepas masa kelamnya ketika waktu itu, sekarang memberikan keberkahaan bagi para pedagang disekitar area Cagar budaya ini.
Sumber : wahyuhouse.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-karang-kamulyan-ciamis.html
semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semuanya...
Karang Kamulyan
Pagi
itu sinar mentari begitu tajam menerpa setiap celah pepohonan yang rimbun dan menerangi
jalanan dan dinding bangunan kerajaan yang nampak kokoh ini merupakan sebuah
kerajaan yang berdiri yang lebih tua daripada Majapahit yang waktu itu masih
belum berdiri, masyarakat yang tentram penuh kedamaian tercipta di daerah ini
yang merupakan pusat pemerintahaan kerajaan Galuh dekat CIAMIS yang disebut
dengan “KARANG KAMULYAN” yang berarti Tempat yang mulia, yang banyak disinggahi
dan dijadikan sumber kejayaan negeri galuh pada waktu itu.
Kerajaan
galuh ini sangat luas kekuasaannya membentang dari Ujung Kulon,Ujung Barat Jawa
sampai ke Ujung Galuh yaitu saat ini adalah muara sungai berantas Surabaya.
Raja yang memerintah pada waktu itu adalah Prabu Adimulya Sanghyang Cipta
Permana Dikusumah, masyarakat begitu makmur dan sejahtera tidak ada
permasalahan yang sangat rumit karena setiap permasalahan pasti di pecahkan dan
di tengahi oleh sang prabu dengan sangat bijaksananya sehingga sangat di cintai
oleh masyarakat galuh, sang prabu memiliki dua permaisuri yang pertama adalah
Dewi Naganingrum dan Dewi Pangrenyep. Setelah beberapa waktu sang Prabu
mendapatkan petunjuk bahwa dia harus melakukan Tapa Brata dan meninggalkan
istana namun hatinya bimbang siapa yang harus menggantikannya sebagai raja
selama dia pergi bertapa, akhirnya kembali mendapat petunjuk dan melihat dari
kesaktiannya bahwa dia harus memanggil Patihnya ke istana yaitu patih Aria
Kebonan, maka sang prabu memerintahkan prajuritnya agar memberitahukan bahwa
dia ingin bertemu di istana.
Setelah
beberapa waktu nampak Patih Aria Kebonan dengan langkah tegapnya menuju pendopo
istana untuk menemui sang prabu yang tadi berkata melalui prajurit ingin
bertemu di pendopo istana, sekaligus dia juga ingin melaporkan tentang
keadaan kerajaan . ketika sesampainya di
pendopo istana dia duduk bersila sambil menunggu sangprabu datang, ia memandang
kesebagian penjuru istana nampak para pelayan tengah sibuk mondar mandir dan
para prajurit yang sedang menjalankan tugas pengamanan, sesekali ia di hormati
dan disapa oleh para prajurit yang melihat dia duduk disana, disela-sela
pandangannya itu tanpa sadar dia terbawa bujuk rayu setan sehingga dia
mempunyai pikiran betapa enaknya menjadi seorang raja apapun akan dipenuhi
takan ditolaknya, ketika pikirannya semakin melambung dengan hayalannya
tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara yang memanggilnya dan berkata “ Aria Kebonan, apakah benar kau ingin
menjadi raja ..?”… sang Prabu mengetahui karena di anugrahi kesaktian yang
cukup tinggi. Aria kebonan merasa tercengang dan kaget mendengar perkataan raja
sehingga membuyarkan apa yang sedang ia renungkan tadi, dia terdiam sejenak
mukanya tertunduk tak berani sedikitpun menengadah melihat muka sang prabu dan
berkata
“ Tidak yang Mulya , saya tidak berani dan takan bisa .”
“
Jangan Berbohoong, Arya Kebonan ..Aku
tahu itu..” raja sedikit keras nadanya karena Aria Kebonan sedikit berbohong,
“Maaf
, Yang Mulya.. saya hanya berfikir sejenak saja “.., “Yah aku akan membuat
engkau menjadi raja selama aku pergi Bertapa , engkau akan menjadi raja dan memerintah dengan benar …tapi kamu tidak
boleh tidur dengan kedua istriku, Dewi Pangrenyep dan Dewi Naganingrum sebagai
istrimu “
“Ba,,baik
Yang Mulya” perkataannya sedikit
tertahan karena dia tidak berani berfikir yang macam-macam sehingga sang prabu
mengetahui kembali apa yang dibicarakan dalam hatinya. Sang prabu berkata
kembali seraya memegang kedua pundak Aria Kebonan agar bangkit dari duduknya ,”
Aku akan merubah kamu menjadi seorang Pria yang gagah dan berwibawa dengan
penampilan menyerupai ku .. beritahu kepada semua orang dan masyarakat bahwa
aku telah muda kembali dengan kesaktianku dan kamu akan bergelar menjadi Prabu
Brama Wijaya, sementara aku akan pergi bertapa ketempat rahasia yang tak
seorangpun mengetahui. Dengan demikian kau akan menjadi Raja”…
Setelah
sang Prabu merubah penampilan dan bentuk sang Arya Kebonan maka meninggalkan
istana untuk bertapa, sedangkan Arya kebonan melakukan titah sang prabu untuk
mengaku dirinya yang lebih muda karena kesaktiannya, dan berganti nama menjadi
Prabu Brama Wijaya, masyarakat mempercayai hal tersebut karena memang sang
prabu telah terkenal dengan kesaktiannya. Hanya ada yang tidak percaya dia
adalah Batara Lengser yang mengetahui perjanjian antara Raja dan patih tersebut
karena dia tak sengaja mendengarkan ucapan kedua Raja dan Patih tersebut, Prabu
Brama Wijaya menjadi sangat bangga bahkan menghina Batara Lengser yang tidak
mampu berbuat apa-apa, dan memperlakukan para permaisuri dengan kasar, kedua
permaisuri tersebut sebetulnya telah mengetahui sehingga dia berpura-bura
ketika dihadapan para masyarakatnya. Kejadian tersebut terus berlangsung
sehingga keadaan istana menjadi kurang harnonis .
Waktu
terus bergulir Prabu Brama Wijaya semakin berulah dengan kekuasaannya sehingga
benar-benar semua dijadikan budaknya, dia lupa kan perjanjian dia kepada sang
Raja karena telah dibutakan dengan tahta dan jabatan yang selam ini ia
inginkan, suatu malam kedua Permaisuri mendapatkan petunjuk lewat mimpinya
bahwa ada Cahaya seperti bulan menghampiri mereka. Mereka melaporkan hal ini
itu kepada Prabu Brama Wijaya, sesaat setelah bercerita maka munculah Batara
lengser dan mengusulkan untuk mengundang seorang pertapa yang disebut Ajar
Sukaresi yang tidak lain adalah sang Prabu Permana Dikusumah yang waktu itu
akan bertapa untuk menjelaskan mimpi yang bisa dikatakan aneh tersebut. Prabu
Brama Wijaya setuju dan memanggil petapa tersebut dating keistananya untuk
menjelaskan arti mimpi tersebut, ketika berhadapan dengan sang Prabu dia tidak
menyadari bahwa yang dihadapannya itu adalah raja yang sah yaitu Prabu Permana
Dikusumah, lalu ia bertanay “ Hai petapa .. apa arti dari mimpi istri-istri ku
ini.?” Sang petapa tersenyum dan berkata ..”Kedua Permaisuri mengharapkan
seorang anak yang mulia”…sang Prabu Brama Wijaya sedikit terkejut lalu ada rasa
ingin tahu seberapa jauh pertapa ini berani berbohong padanya lalu ia bertanya
“ apakah anak-anak mereka perempuan atau laki-laki?”..maka kembali pertapa ini
berkata ‘ semuanya anak laki-laki Yang Mulia”.. sebenarnya sang Prabu Brama
Wijaya tidak ingin kekuasaannya jatuh kepada anak yang dikandung oleh kedua
istri Prabu Permana Dikusumah , maka dengan cepat dia mengambil sebuah keris
dan menghujamkan kepada tubuh sang petapa tersebut tapi gagal yang ada keris
tersebut bengkok tak sedikitpun terluka, maka sang petapa tersebut berkata
“apakah sang Prabu menginginkan kematian saya..” dengan mengankat tangannya
yang memegang keris yang tadi tidak mempan di tubuhnya sang pertapa berkata
kembali “ jika begitu saya akan mati di depan Yang Mulia”.. maka sesaat itu
tembuslah tubuhnya oleh keris tersebut yang tadi tak sedikitpun melukainya,
dengan masih keadaan kesal dan merasa dipermalukan oleh pertapa bahwa ilmunya
masih rendah.. dengan marahnya dia melempar tubuh sang petapa yang tiada lain
Prabu Adimulya Shangyang Cipta Permana Dikusumah tersebut kehutan, dan setelah
di lempar kehutan ia menjelma menjadi seekor naga yang disebut Nagawiru,
sesuatu memang sangat aneh dan ajaib, kedua Permaisuri itu benar-benar hamil.
Dan
tak lama kemudian Dewi Pangrenyep melahirkan seorang Putra yang bernama Hariang
Banga, suatu hari sang Prabu Brama Wijaya melihat keadaan Dewi Naganingrum yang
tengah hamil tua.. dalam hatinya merasa ada sesuatu yang akan terjadi, maka
ketika dia beristirahat dan bermimpi anak yang didalam kandungan Dewi
Naganingrum tersebut berkata bahwa “Brama Wijaya kau telah melupakan semua
janji-janjimu, maka tunggulah kehancuranmu dan kekuasaanmu takan lama “..
peristiwa ini benar-benar sangat mengganggu pikirannya sehingga dia ingin
mencari cara menyingkirkan anak tersebut yang masih didalam kandungan. Maka ia
menghasut dewi Pangrenyep bahwa kalau lahir anak itu ke istana ini maka tidak
lain lagi bahwa bisa mengancam tahta anaknya Hariang Banga untuk jadi raja
karena anak yang lahir dari Dewi Naganingrum lebih berhak menjadi raja. Dengan
hasutan sang raja maka Dewi pangrenyep menyusun rencana ketika kelahiran sang
Dewi Naganingrum anaknya akan ditukar dengan wujud binatang sehingga bisa di
usir dari istana tersebut, sebelum melahirkan Dewi Naganingrum di suruh di
tutup matanya dengan alas an takut banyak keluar darah dan dihawatirkan
menganggu kesehatann san Dewi ,.. ketika Sang dewi terkulai lemas setelah melahirkan dia tidak sadar akan
yang dilakukan oleh Dewi Pangrenyep.. dia memasukan anknya kedalam keranjang
dan dihanyutkan ke sungai Citanduy, sedangkan dia membawa seekor anak anjing
dan diletakan di pangkuan dewi naganingrum, setelah mengetahui tersebut dewi
naganingrum sangat terkejut dan sangat terpukul dia merasa bukan anknya .., ini
tidak mungkin terjadi.. tapi apa dikata sang Prabu dan Dewi pangrenyep membuat
berita kebohongan kepada masyarakt bahwa dewi naganingrum melahrkan seekor anak
anjing, tapi sebagian masyarakat tidak ada yang percaya.
Brama
Wijaya memerintahkan hukuman mati kepada dewi naganingrum karena telah
memalukan istana, yang mendapat titah sang prabu adalah batara lengser yang
harus mengeksekusinya di hutan ,.. maka dengan siapnya batara lengser membawa
dewi kehutan , tapi setibanya dihutan ia membangun sebuah rumah untuk dewi
naganingrum dan kembali keistana dengan bukti baju berdarah bahwa sudah
membunug dewi naganingrum, yang aslinya itu adalah darah hewan, sang prabu
sangat senang dengan apa yang dilaporkan oleh batara lengser. Waktu bergulir anak sang dewi yang dibuang kesungai
Citanduy diketemukan oleh seorang nenek dan kakek-kakek penangkap ikan , mereka
merawatnya seperti anaknya sendiri, waktu terus berputar tidak terasa anak
tersebut sudah tumbuh menjadi anak yang gagah dan ruapawan , pada suatu saat ia
sedang bermain dan melihat seekor burung yang tengah bertengger di atas ranting
dan seekor monyet yang sedang asik memakan buah pisang.. ia bertanya “ Burung apa itu dan monyet apa itu ayah..?”..
maka sang kakek menjawab “itu adalah burung Ciung dan Monyet itu adalah Wanara
“ maka sang anak itu berkata “kalau begitu sekarang aku adalah CIUNG WANARA”..
Setelah
beranjak menjadi seorang remaja ia bertanya” mengapa aku tidak seperti
kebanyakan anak-anak yang lain memangnya siapa aku” kakek dan nenek tersebut
menceritakan bahwa ciung wanara di temukan di atas keranjang yang hanyut dari
negeri galuh, maka ciung wanara bermaksud mencari siapa dia dan diman orang
tuanya, sang kakek yang mengurusnya memberikan sebuah telur yang dalam
petunjuknya agar ciung wanara pergi kehutan dan menetaskannya di hutan terserah
dengan cara apa,. Mendengar perintahnya itu maka ciung wanara pergi kehutan
mencari unggas jenis apa yang harus menetaskan telur tersebut , maka didalam
hutan tersebut dia bertemu jelmaan Prabu Permana Dikusumah yaitu Nagawiru dalam
wujud ular yang bisa berkata dan menawarkan untuk menetaskan telur tersebut .
Beberapa
waktu kemudian dengan cepatnya telur tersebut menetas menjadi anak ayam yang
berbulu indah dan tegap, anak ayam tersebut tumbuh dengan baik dan sehat, maka
ciung wanara memasukan anak tersebut kedalam keranjang dan melanjutkan
perjalanannya menuju galuh. Di ibukota galuh , sambung ayam merupakan sebuah
olahraga besar, baik raja dan rakyatnya menyukainya raja Brama wijaya
memilikiayam jago yang besar dan tidak terkalahkan bernama si Jeling. Dalam
kesombongannya , ia menyatakan bahwa ia akan mengabulkan keinginan apapun
kepada pemilik ayam yang bisa mengalahkan ayamnya si Jeling.
Saat
tiba di Galuh anak ayam Ciung Wanara sudah tumbuh menjadi ayam petarung yang
hebat dan kuat. Sementara ciung wanara sedang mencari pemilik keranjang yang
waktu ia masih bayi dimasukan kedalam keranjang tersebut, ia ikut bagian dalam
turnamen sambung ayam tersebut yang dilakukan dikerajaan. Ayamnya tidak pernah
kalah , kabar tentang anak muda yang ayam jantannya selalu menang disambung
ayam akhirnya mencapi telinga sang Prabu Brama Wijaya yang kemudian
memerintahkan Batara lengser untuk
menemukan anak tersebut . batara lengser ahirnya mengetahui bahwa anak muda
tersebut adalah anak dari dewi naganingrum yang telah lama hilang setelah ciung
wanara menunjukan keranjang yang dibawanya, maka batara lengser menceritakan
siapa dia dan bagaiman sikap sang raja pada ibunya waktu itu, maka sang batara
lengser mengajari ciung jika menang ayamnya mintalah sebagian kerajaannya untuk
ciung wanara.
Keesokan
paginya Ciung Wanara muncul didepan sang
Prabu Brama Wijaya dan menceritakan apa yang telah di usulkan lengser. Raja
setuju karena dia merasa yakin akan kemenangan ayamnya , dalam pertarungan
berdarah ini akhirnya ayam Ciung Wanara memenangkan pertarungan sehingga sang
Prabu harus menepati janjinya karena telah disaksikan oleh orang banyak dan
para penduduknya.
Sekarang Ciung wanara menjadi raja sebagian dari
kekuasaan Prabu Brama Wijaya . Ciung wanara mengatur siasat untuk menangkap
sang Prabu dan Dewi Pangrenyep agar Terbongkar keburukannnya bahwa telah
berbuat semena-mena dan menjadi raja yang tidak adil kepada masyarakatnya.
Suatu hari Prabu Brama Wijaya diundang oleh Ciung untuk dating memeriksa bangunan yang
dibuatnya.. yang sebenarnya diperuntukan untuk memenjarkan Prabu Brama Wijaya
dan Dewi Pangrenyep. Dengan sedikit strategi
akhirnya dengan enaknya Prabu dan Dewi pangrenyep memasuki ruangan
tersebut dan seketika itu ditutuplah rapat-rapat ruangan tersebut , sang prabu
berteriak dan meminta penjaga membukakan pintu ruangan tersebut namun tidak ada
yang mendengarkan karena memang selama ini para prajurit sudah mengetahu
kebusukan rajanya sendiri.
Lain
tempat putra dewi pangrenyep Hariang Banga, merasa sangat terpukul akan kabar
ditangkap ibunya , maka ia melancarkan pemberontakan dengan mengumpulkan banyak
baladtentara untuk menyerang adiknya Ciung wanara, Hariang Banga merupakan
pangeran yang kuat dan tangguh, pertempuranpun tidak bisa di elakan lagi antara
adik dan kakak terus bertempur , sehingga Ciung Wanara berhasil mendorongnya ke
daerah tepian sungai Berebes, namun tetap peperangan tida bisa dikatakan ada
yang menang atau kalah.
Didalam
kemelut peperangan ini dikisahkan munculah Prabu Adimulya Sanghyang Cipta
Permana Dikusumah beserta istrinya Dewi Naganingrum bersama hadir dan didampingi Batara Lengser melerai
perseteruan itu dan menjelaskan kepada masyarakat apa yang sebenarnya
terjadi dengan suara lantangnya …
“Hariang
Banga dan kau Ciung Wanara !”… “Hentikan Peperangan ini..kalian berdua adalah
saudara dan kalian adalah anak-anaku yang akan memerintah negeri ini,.. Ciung
Wanara kau digaluh .. dan kau Hariang Banga
kau di Timur sungai berebes buatlah Negara baru” dengan penjelasan dari
ayahnya maka berhentilah peperangan tersebut, Hariang Banga membuat negeri baru
bersama pengikutnya yanga merupakan Cikal bakal berdirinya kerajaan di jawa
seperti Majapahit dan banyak lagi, sedangkan Prabu Brama Wijaya beserta Dewi
Pangrenyep menjalani sisa hukumannya karena mereka memang telah bersalah.
Kini
kerajaan galuh kembali menjadi tenang diatas pemerintahan Ciung Wanara yang
bergelar Prabu Jayaprakasa Mandaleswara Salakabuana dan Hariang Banga yang
memerintah di daerah Jawa dengan Gelar Jaka Susuruh, cahaya kembali menyelimuti
kerajaan Galuh yang mempunyai pusatnya di daerah KARANG KAMULYAN , seakan
rembulan yang menyinari dimalam hari kini benar benar terjadi , ketentraman dan
kebahagian masyarakat Galuh kembali tercipta yang sekian lama dirindukan .
Ciung
wanara memerintah antar tahun 739-783 Masehi sekitar 44 tahun dengan wilayah
dari Banyumas sampai Citarum Krawang. Dikawasan Karang Kamulyan yang berdiri
kurang lebih 25 Ha meninggalkan sisa-sisa kejayaan dan peradaban jaman batu besar atau Megalitikum
yang ditandai dengan adanya menhir dan dolmen
yang biasa disebut batu yang menyerupai pelataran seperti candi , dan
dikuatkan dengan sebuah mata air atau sumur sebagai sumber penghidupan waktu
itu , yang diberi nama sumur CIKAHURIPAN yang mempunyai arti air kehidupan ,
dan sumur ini akan tetap ada airnya walaupun kemarau lama tanpa berkurang dan
tanpa bertambah.
Dengan
cerita ini bisa kita ketahui bahwa tradisi orang sunda menuakan orang jawa
telah terbuka bahwa asal muasalnya kerajaan yang berdiri di daerah jawa seperti
MAJAPAHIT merupakan pengembangan dari jawa barat yaitu orang suku sunda, yang
berada di kerajaan Galuh , karena kerajaan Galuh merupakan kerajaan yang ada di
Jawa barat sebelum Majapahit berdiri. Yang dibawa oleh kakaknya Ciung Wanara
yaitu Hariang Banga alias Jaka Susuruh
kedaerah Jawa bagian Timur.
Sampai sat ini cagar budaya KARANG KAMULIAN dengan nama terkenalnya CIUNG WANARA tetap terkenal di antara tempat wisata dikota Ciamis selepas masa kelamnya ketika waktu itu, sekarang memberikan keberkahaan bagi para pedagang disekitar area Cagar budaya ini.
Sumber : wahyuhouse.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-karang-kamulyan-ciamis.html
semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semuanya...
Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours
ReplyDeleteOver 160,000 men and women are using a easy and secret "liquid hack" to lose 2lbs each and every night as they sleep.
It's effective and it works on everybody.
You can do it yourself by following these easy steps:
1) Go get a glass and fill it with water half full
2) And then do this amazing HACK
and be 2lbs thinner as soon as tomorrow!