Sejarah Pondok Pesantren Suryalaya

Sejarah Pondok Pesantren Suryalaya

Pondok Pesantren Suryalaya dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh, pada masa perintisannya banyak mengalami hambatan dan rintangan, baik dari pemerintah kolonial Belanda maupun dari masyarakat sekitar. Juga lingkungan alam (geografis) yang cukup menyulitkan.

Namun Alhamdullilah, dengan izin Allah SWT dan juga atas restu dari guru beliau, Syaikh Tholhah bin Talabudin Kalisapu Cirebon semua itu dapat dilalui dengan selamat. Hingga pada tanggal 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905, Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad dapat mendirikan sebuah pesantren walaupun dengan modal awal sebuah mesjid yang terletak di kampung Godebag, desa Tanjung Kerta. Pondok Pesantren Suryalaya itu sendiri diambil dari istilah sunda yaitu Surya = Matahari, Laya = Tempat terbit, jadi Suryalaya secara harfiah mengandung arti tempat matahari terbit.

Pada awalnya Syeikh Abdullah bin Nur Muhammad sempat bimbang, akan tetapi guru beliau Syaikh Tholhah bin Talabudin memberikan motivasi dan dorongan juga bimbingan khusus kepadanya, bahkan beliau pernah tinggal beberapa hari sebagai wujud restu dan dukungannya. Pada tahun 1908 atau tiga tahun setelah berdirinya Pondok Pesantren Suryalaya, Abah Sepuh mendapatkan khirqoh (legitimasi penguatan sebagai guru mursyid) dari Syaikh Tholhah bin Talabudin
Seiring perjalanan waktu, Pondok Pesantren Suryalaya semakin berkembang dan mendapat pengakuan serta simpati dari masyarakat, sarana pendidikan pun semakin bertambah, begitu pula jumlah pengikut/murid yang biasa disebut ikhwan.

Wajah Suryalaya Tempo Doeloe.
Latar belakangMesjid Nurul Asror dan Menaranya
Dukungan dan pengakuan dari ulama, tokoh masyarakat, dan pimpinan daerah semakin menguat. Hingga keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya dengan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah-nya mulai diakui dan dibutuhkan. Untuk kelancaran tugas Abah Sepuh dalam penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dibantu oleh sembilan orang wakil talqin, dan beliau meninggalkan wasiat untuk dijadikan pegangan dan jalinan kesatuan dan persatuan para murid atau ikhwan, yaitu TANBIH.

Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad berpulang ke Rahmattullah pada tahun 1956 di usia yang ke 120 tahun. Kepemimpinan dan kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima, yaitu KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akbrab dipanggil dengan sebutan Abah Anom. Pada masa awal kepemimpinan Abah Anom juga banyak mengalami kendala yang cukup mengganggu, di antaranya pemberontakan DI/TII. Pada masa itu Pondok Pesantren Suryalaya sering mendapat gangguan dan serangan, terhitung lebih dari 48 kali serangan yang dilakukan DI/TII. Juga pada masa pemberontakan PKI tahun 1965, Abah Anom banyak membantu pemerintah untuk menyadarkan kembali eks anggota PKI, untuk kembali kembali ke jalan yang benar menurut agama Islam dan Negara.

Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya semakin pesat dan maju, membaiknya situasi keamanan pasca pemberontakan DI/TII membuat masyarakat yang ingin belajar
Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah semakin banyak dan mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia. Juga dengan penyebaran yang dilakukan oleh para wakil talqin dan para mubaligh, usaha ini berfungsi juga untuk melestarikan ajaran yang tertuang dalam asas tujuan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan Tanbih. Dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Suryalaya semakin berkembang, sesuai dengan tuntutan zaman, maka pada tanggal 11 maret 1961 atas prakarsa H. Sewaka (Alm) mantan Gubernur Jawa Barat (1947 – 1952) dan mantan Mentri Pertahanan RI Iwa Kusuma Sumantri (Alm) (1952 – 1953). Dibentuklah Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu tugas Abah Anom dalam penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mesjid Nurul Asror
Setelah itu Pondok Pesantren Suryalaya semakin dikenal ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan sampai ke Negara Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand, menyusul Australia, negara-negara di Eropa dan Amerika. Dengan demikian ajaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah pun semakin luas perkembangannya, untuk itu Abah Anom dibantu oleh para wakil talqin yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, dan juga wakil talqin yang berada di luar negeri seperti yang disebutkan di atas.
Pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya berperan aktif dalam kegiatan Keagamaan, Sosial, Pendidikan, Pertanian, Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan Kenegaraan. Hal ini terbukti dari penghargaan yang diperoleh baik dari presiden, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bahkan dari dunia internasional atas prestasi dan jasa-jasanya. Dengan demikian eksistensi atau keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya semakin kuat dan semakin dibutuhkan oleh segenap umat manusia.

Riwayat Singkat Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad

Riwayat Singkat
Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad

Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad atau yang biasa di panggil Abah Sepuh, lahir tahun 1836 di kampung Cicalung Kecamatan Tarikolot Kabupaten Sumedang (sekarang, Kp Cicalung Desa Tanjungsari Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya) dari pasangan Rd Nura Pradja (Eyang Upas, yang kemudian bernama Nur Muhammad) dengan Ibu Emah. Beliau dibesarkan oleh uwaknya yang dikenal sebagai Kyai Jangkung. Sejak kecil, beliau sudah gemar mengaji/mesantren dan membantu orang tua dan keluarga, serta suka memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Setelah menyelesaikan pendidikan agama dalam bidang akidah, fiqih, dan lain-lain di tempat orang tuanya. Di Pesantren Sukamiskin Bandung beliau mendalami fiqih, nahwu, dan sorof. Beliau kemudian mendarmabaktikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat dengan mendirikan pengajian di daerahnya dan mendirikan pengajian di daerah Tundagan Tasikmalaya. Beliau kemudian menunaikan ibadah Haji yang pertama.


Walaupun Syaikh Abdullah Mubarok telah menjadi pimpinan dan mengasuh sebuah pengajian pada tahun 1890 di Tundagan Tasikmalaya, beliau masih terus belajar dan mendalami ilmu Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah kepada Mama Guru Agung Syaikh Tolhah bin Talabudin di daerah Trusmi dan Kalisapu Cirebon. Setelah sekian lamanya pulang-pergi antara Tasikmalaya-Cirebon untuk memperdalam ilmu tarekat, akhirnya beliau memperoleh kepercayaan dan diangkat menjadi Wakil Talqin. Sekitar tahun 1908 dalam usia 72 tahun, beliau diangkat secara resmi (khirqoh) sebagai guru dan pemimpin pengamalan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah oleh Syaikh Tolhah. Beliau juga memperoleh bimbingan ilmu tarekat dan (bertabaruk) kepada Syaikh Kholil Bangkalan Madura dan bahkan memperoleh ijazah khusus Shalawat Bani Hasyim.
Karena situasi dan kondisi di daerah Tundagan kurang menguntungkan dalam penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, beliau beserta keluarga pindah ke Rancameong Gedebage dan tinggal di rumah H. Tirta untuk sementara. Selanjutnya beliau pindah ke Kampung Cisero (sekarang Cisirna) jarak 2,5 km dari Dusun Godebag dan tinggal di rumah ayahnya. Pada tahun 1904 dari Cisero Abah Sepuh beserta keluarganya pindah ke Dusun Godebag.


Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad
( Abah Sepuh )

Gapura menuju Maqam Abah Sepuh


Senja di Mesjid Nurul Asror.

Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad kemudian dan bermukim dan memimpin Pondok Pesantren Suryalaya sampai akhir hayatnya. Beliau memperoleh gelar Syaikh Mursyid. Dalam perjalanan sejarahnya, pada tahun 1950, Abah Sepuh hijrah dan bermukim di Gg Jaksa No 13 Bandung. Sekembalinya dari Bandung, beliau bermukim di rumah H Sobari Jl Cihideung No 39 Tasikmlaya dari tahun 1950-1956 sampai beliau wafat.

Setelah menjalani masa yang cukup panjang, Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad-sebagai Guru
Mursyid Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dengan segala keberhasilan yang dicapainya melalui perjuangan yang tidak ringan, dipanggil Al Khaliq kembali ke Rahmatullah pada tangal 25 Januari 1956, dalam usia 120 tahun. Beliau meniggalkan sebuah lembaga Pondok Pesantren Suryalaya yang sangat berharga bagi pembinaan umat manusia, agar senantiasa dapat melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta mewariskan sebuah wasiat berupa “TANBIH” yang sampai saat sekarang dijadikan pedoman bagi seluruh Ikhwan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya dalam hidup dan kehidupannya.

Pemimpin Ponpes Suryalaya Abah Anom Wafat


Karawang - Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un. Keluarga besar pondok pesantren (Ponpes) Suryalaya di Tasikmalaya, Jawa Barat, berduka. Sebab pemimpin mereka, Shohibulwafa Tajul Arifin alias Abah Anom, menghadap ke Sang Pencipta.

"Telah berpulang ke Rahmatullah Hadrotu Syaikh KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin r.a. , pada hari Senin, 5 September 2011 / 6 Syawal 1432 H pukul 11.50 di Rumah Sakit TMC Tasikmalaya," demikian yang tertulis di website Suryalaya.org, Senin (5/9/2011).

Dalam website tersebut tertulis, Abah Anom dilahirkan di Suryalaya tanggal 1 Januari 1915. Almarhum adalah putra kelima Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad, pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, dari ibu yang bernama Hj Juhriyah.

Pondok Pesantren Suryalaya, dengan kepemimpinan Abah Anom sejak 1956, tampil sebagai pelopor pembangunan perekonomian rakyat melalui pembangunan irigasi untuk meningkatkan pertanian, membuat kincir air untuk pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain.

Di samping melestarikan dan menyebarkan ajaran agama Islam melalui metode Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, Abah Anom juga sangat konsisten terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Maka sejak tahun 1961 didirikan Yayasan Serba Bakti dengan berbagai lembaga di dalamnya termasuk pendidikan formal mulai TK, SMP Islam, SMU, SMK, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah kegamaan, Perguruan Tinggi (IAILM) dan Sekolah Tinggi Ekonomi Latifah Mubarokiyah serta Pondok Remaja Inabah.

Pondok Remaja Inabah populer sebagai tempat merehabilitasi pecandu narkotika, remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Konsep perawatan korban penyalahgunaan obat serta kenakalan remaja adalah mengembalikan orang dari perilaku yang selalu menentang kehendak Allah atau maksiat, kepada perilaku yang sesuai dengan kehendak Allah atau taat.

Hotel Di Tasikmalaya

Hotel Asri
Hotel Asri Tasikmalaya. Sebelas-dua belas nama dengan bentuk huniannya. Hotel yang menjadi satu bangunan dengan Mal Asia Tasikmalaya patut disinggahi jika anda tengah berada di kota Tasikmalaya Jawa Barat. Posisinya ada di lantai paling atas Mal Asia. Dengan hunian dua lantai, hotel ini selain sebagai penginapan memberikan cukup kemudahan dalam mencari hiburan ala mal-mal besar.
asri03
Akses masuk hotel bisa dengan mudah dicapai. Saat jam buka mal cukup melewati berbagai toko di mal dan langsung naik melalui eskalator atau juga lift menuju lantai paling atas. Sedang diluar jam buka mal penginap langsung menggunakan akses belakang lahan parkir mal untuk mencapai lantai teratas menuju lobi.
asri18
Berada di sisi kanan dari lift akses menuju front office mirip-mirip saat kita hendak masuk ke sebuah gedung sinema 21 di mal. Soal 21 sendiri kabarnya baru nanti 2010 teater ini akan muncul di mal Asia.
Dengan rate di angka 375 ribuan untuk versi standar dan 700-an untuk ruang sekelas VIP penginap sudah disuguhi ke-asrian hotel berupa taman di dalam hotel yang menghadap ke masing-masing kamar. Tak lupa kerikil di taman yang berfungsi juga untuk relaksasi. Tak ketinggalan ruang makan sarapan standar plus kolam renang yang bersih.


Hotel Crown (3 star)

Hotel Crown berjalan seiring dengan perkembangan jaman, bisnis perhotelan di Indonesia juga maju pesat. Jejaring perhotelan raksasa dunia banyak mempercayakan Indonesia sebagai lokasi pengembangan bisnis mereka.Di seluruh penjuru Indonesia khususnya di kota-kota besar tidak lagi sulit mencari pilihan hotel berbintang. Tinggal anda yang menentukan hotel mana yang sesuai dengan keperluan anda, apakah untuk melakukan perjalanan bisnis, kepentingan korporat, liburan keluarga atau berbulan madu romantis.
Fasilitas hotel-hotel berbintang Indonesia juga semakin ketat berkompetisi dalam mengakomodasi tiap kebutuhan dan keinginan kustomer. Dari fasilitas MICE, akses wi-fi, ball room. Juga mengunggulkan keunikan dan pesona tersendiri tanpa meninggalakan kecanggihan serta profesionalitas pelayanan yang berbungkus senyuman ramah. Lokasi mereka yang biasanya terletak di area strategis, hingga mempermudah anda menjangkau pusat perkantoran, area komersil, niaga serta hiburan.
Nuansa yang ditawarkan pun semakin beragam dan menarik seperti nuansa Mediterania, Timur Tengah, gaya klasik Eropa, paduan unsur modern dan tradisional, gaya minimalis, bahkan yang funky dan unik pun dapat anda dapatkan.
Voucher Hotel murah merupakan solusi untuk dapat tetap menikmati fasilitas Hotel di Tasikmalaya dengan harga terjangkau. Khususnya bagi pasangan muda yang ingin berbulan madu disalah satu Hotel di Jawa Barat, dapat menghubungi Tasikmalaya travel untuk memperoleh pengalaman indah yang tak terlupakan.
Tak hanya untuk Akomodasi di Tasikmalaya dan Penginapan di Tasikmalaya, tapi juga berbagai kota di seluruh Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Batam, Ambon, Semarang, Bandung dan semua kota di Indonesia.

Mandalawangi Hotel - Tasikmalaya

Hotell: Mandalawangi Hotel »
Country: Indonesia
City: Tasikmalaya
Area: Asia
Rating: This hotel has 2-stars
Address:
RE. Martadinata 177



See prices for this hotel »
Need help with the booking? »
Hotel Mandalawangi Hotel
 in Tasikmalaya, Indonesia
See more pictures and info »

Description of hotel Mandalawangi Hotel - Indonesia Tasikmalaya

Discover all that Tasikmalaya has to offer with Mandalawangi Hotel as a base. The Mandalawangi Hotel boasts a convenient location with modern amenities in every guestroom and superb service. Each guestroom is tastefully appointed with refrigerator, shower, air conditioning, satellite/cable TV. This Tasikmalaya accommodation contains all of the facilities and conveniences you would expect from a hotel in its class. For a more enjoyable stay, guests can take advantage of a variety of recreational facilities, including garden. Along with its convenient location in Tasikmalaya, the hotel also offers a wide range of services and facilities to the guests. The hotel provides a warm and welcoming service of international standard. To make a reservation at the Mandalawangi Hotel Tasikmalaya with our secure online booking form, please choose your preffered period of stay.
Proceed and book this hotel »


Grage Ramayana Hotel

Grage Ramayana Hotel 
Grage Ramayana Yogyakarta is the newest hotel in Grage Group that conveniently located in the heart of Yogyakarta. Has been designed in modern minimalist atchitectures with the cozy atmosphere and also the excellent services will make Grage Ramayana Hotel as your second home.

Grage Ramayana Hotel
Grage Ramayana conveniently located in the heart of Yogyakarta, within walking distance to the culture center of Yogyakarata called Malioboro region, 10 minutes from Yogyakarta Palace, 5 minutes from Tugu Station and 20 minutes from Adisucipto International Airport.
Room

Room

Cosy rooms at the Grage are fitted with cable TV and a tea/coffee maker. Each room has a private bathroom with shower facilities.

Kota Tasik Adalah Kota Segudang Artis

Kota Tasik Adalah Kota Segudang Artis
 

Dara 'The Virgin'
Selain terkenal sebagai kota penghasil kerajinan anyaman terbaik di Indonesia, Tasikmalaya juga terkenal sebagai penghasil artis. Ya, banyak yang beranggapan bahwa kota ini adalah gudangnya artis. Tidak salah. Karena kenyataannya memang begitu.


Susi Susanti
Bukan satu atau dua artis yang lahir di Tasikmalaya, tapi puluhan. Sebut saja penyanyi Eddy Kribo, Harry Tasman, dan Deddy Dorres yang sekaligus merangkap sebagai pencipta lagu-lagu Almarhumah Nike Ardila. Selain itu ada juga Indra L Brugman yang namanya mulai melesat tinggi setelah membintangi sinetron Jinny Oh Jinny. Bintang remaja Dinda Kirana yang bermain di sinetron Kepongpong. Dan yang saat ini tengah naik daun, si cantik Dara duo The Virgin.Selain itu ada juga Pebulu Tangkis Internasional Susi Susanti. Novelis-novelis ternama seperti Zelan Sidik yang novel The Track-nya diangkat ke layar lebar, Iwok Abqary penulis novel TiKiL, Eka Kurniawan penulis Cantik Itu Luka,


Zelan Sidik
dan M Irfan Hidayatullah penulis novel Dari Ruang Tunggu.


Evie Tamala
Sedang di bidang Dangdut, sebut saja beberapa penyanyi ngetop seperti Rhoma Irama yang dinobatkan sebagai Raja Dangdut,



Itje Trisnawati
Evie Tamala yang terkenal dengan lagu Selamat Malam, Itje Trisnawati yang melejit lewat tembang Duh Engkang dan Secangkir Madu Merah, Cucu Cahyati, Caca Handika, Vetty Vera, dan tentu saja Alam yang sukses menggebrak Indonesia dengan lagu M’bah Dukun.


Indra L Brugman

Headline
Cucu Cahyati - IST
Penyanyi dangdut asal Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.
 
Tanna Keisha
Personil KEISHA BAND Asal Tasikmalaya

 Aura Kasih
Penyanyi kelahiran Tasikmalaya ini dikenal sebagai penyanyi sexy

DICKY CHANDRA


Raden Diky Candranegara (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 12 Mei 1974; umur 36 tahun) atau yang lebih dikenal dengan Diky Candra adalah seorang pria Indonesia yang berprofesi sebagai pelawak, MC, sutradara, penulis naskah dan aktor dalam dunia hiburan di tanah air. Ia adalah wakil bupati Garut untuk periode 2009-2013.


Connie Sutedja Ngotot Penjarakan Si Penipu
Connie Sutejadja
Artis kelahiran Tasikmalaya, 10 November 1944

RHOMA IRAMA
Quote:

Rhoma Irama
Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 64 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".

VETY VERA


Vety Vera (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 November 1973), adalah penyanyi dangdut yang terkenal berkat lagu "Sedang-Sedang Saja" di tahun 1991.
Sebelum dikenal berkat lagu "Sedang-Sedang Saja" di tahun 1991, Vety telah mengeluarkan album Si Ujang. Namun yang melambungkan namanya adalah album kedua yaitu Sedang-sedang Saja. Album ini sukses membawanya meraih HDX Award dan pertunjukan keliling ke lima negara, Amerika Serikat (AS), Belanda, Inggris, Prancis dan Hongaria, pada 1995.
Pada ajang penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2006 yang berlangsung tanggal 20 Desember 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Vety meraih penghargaan untuk Artis Solo Wanita Terbaik serta lagu "Suratan Cintaku" meraih Penata Musik Terbaik dan dinominasikan sebagai Lagu Dangdut Terbaik.



ALAM
Alam adalah penyanyi dangdut yang sangat booming pada tahun 2002 lewat lagu "Mbah Dukun" dan "Sabu-Sabu". Penampilannya sangat nyentrik dan di juluki Michael Jackson Dangdut. Dia adalah adik kandung penyanyi Vety Vera.

CACA HANDIKA
Caca Handika adalah penyanyi dangdut yang populer lewat lagunya "mandi Kembang", "Angka Satu", dan " Undangan Palsu".




Tempat - Tempat Shopping Di Tasikmalaya

Yogya Toserba Mitra Batik



Salah satu tempat belanja yang strategis dan nyaman yang terletak di Jl.Mitra Batik/
Alamat : Jl. RE Martadinata No. 81-83
Telpon : (0265) 327863



Asia Plaza


Salah satu tempat belanja yang strategis dan nyaman yang terletak di Jl.HZ. Mustofa
Keterangan:
Jl. HZ Mustofa No. 326 Tasikmalaya
Phone : 0265.2352241


Yogya Toserba Hazet


Agung Toserba Hazet


Samudra Toserba Hazet





Asia Toserba Cihideng



Asia Toserba
Asia Toserba Tasikmalaya Lt. 2 Jl. HZ. Mustofa No. 72 - 76
Tasikmalaya

Telpon: 0265 - 329436



Mayasari Plaza

 
Jl Pasar Wetan Mayasari Plaza Bl A/2001, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia






Matahari Departemen Store





Galeri Indosat





 Plaza Telkom





Tasik Indah Plaza














Komplek Ruko Tasik Indah Plaza jl. KHZ. Musthafa No. 345 Tasikmalaya. Salah satu toko di komlek Tasik Indah Plaza itu adalah Asia Mini Mart. Orang lebih mengenalnya adalah Asia TIP. Coba lihat sebelah kiri gambar...! Asia Mini Mart... gambar ini diambil pada tanggal 05/08/2009 jam 07.30 wib. Suasananya masih sepi. Can aya sasaha, karena isuk keneh. Asia TIP asupna karyawan jam 08.30 buka toko jam 09.00.
Asia Mini Mart tokona ada di paling depan, terlihat jelah apabila kita melewati jalan KHZ. Musthafa. Bagi yang mau belanja terburu-buru, yang mau cepat dan praktis, mampir saja ke Asia Mini Mart. Lancar deh...




Kerajinan Tangan Rajapolah


Bila Anda ingin berbelanja produk kerajinan tangan lokal berkualitas internasional, maka Rajapolah adalah salah satu tempat yang harus Anda kunjungi! Desain yang unik, ditambah harga yang bervariasi dan relatif terjangkau, menjadikan tempat ini semacam surga belanja bagi pengunjungnya. Pusat kerajinan ini menjual hasil kerajinan tangan yang beragam, seperti payung, sandal, lampu hias, dan pernak-pernik lainnya yang lengkap terpajang di sepanjang jalan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.
Barang–barang hasil kerajinan tangan yang dijual di objek wisata ini memanfaatkan bahan dasar berupa serat alami, seperti bambu, pandan, eceng gondok, dan serat lainnya yang mempunyai sifat ramah lingkungan, yang menjadikannya berbeda dari kerajinan tangan lainnya. Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah berkunjung dan ajak seluruh keluarga Anda untuk berbelanja di sini.
Lokasi:  Rajapolah, Tasikmalaya







Situs ranca ekek Bandung( Candi Bojongmenje )

Situs Rancaekek merupakan komplek purbakala yang diduga merupakan peninggalan masa pra-Islam di Jawa Barat yang terletak di Dusun Bojongmenje, Kalurahan Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Bandung, Jawa Barat. Situs ini terletak di dekat kawasan industri sehingga keberadaannya terancam.
Bersama-sama dengan Candi Cangkuang dan Situs Percandian Batujaya dan Situs Cibuaya, situs ini merupakan satu dari sedikit bangunan peninggalan masa Hindu-Buddha yang masih bisa dilacak di Jawa Barat
Kabupaten Bandung memiliki situs purbakala dalam bentuk candi ? Tidak semua orang tahu tentang hal ini. Umumnya candi-candi yang ada di pulau Jawa ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Belakangan, baru ditemui pula beberapa candi di wilayah Jawa Barat seperti apa yang terdapat di Situs Batujaya (Karawang) dan Candi Cangkuang (Garut). Baru pada bulan Agustus 2002, secara tidak sengaja seorang warga di Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek yang hendak mencari tanah guna menguruk gang yang tidak rata tanahnya, menemukan sebuah rongga tanah yang di sekelilingnya terdapat tumpukan batu yang tertata rapi. Penemuan tumpukan batu tersebut akhirnya diputuskan sebagai bagian dari suatu candi oleh para arkeologi, semenjak saat itu dilokasi tersebut dilakukan ekskavasi untuk penemuan dan penelitian lebih lanjut.

Dugaan awal oleh para ahli arkeologi Candi Bojongmenje merupakan peninggalan dari abad ke 7. Bila hal itu benar, maka Candi Bojongmenje memiliki usia yang jauh lebih muda dibandingkan Candi di situs Batujaya yang merupakan peninggalan abad ke 2, namun memiliki umur hampir yang sama dengan Candi Dieng - Wonosobo. Bahkan menurut Timbul Haryono, umur Candi Bojongmenje bisa jadi lebih tua dibandingkan dengan Candi Dieng. Sambil menunjuk sejumlah bebatuan yang ditemukan oleh tim ekskavasi, Timbul Haryono mengungkapkan, indikasinya adalah tidak ditemukannya halfround atau bebatuan dengan profil yang setengah lingkaran. Tapi yang ada hanyalah bebatuan dengan profil segi panjang dan bingkai padma.
"Dari style, teknik pembuatan candi, dan ukuran bebatuan candinya cenderung mencerminkan sebagai candi tua seperti Dieng di Jawa Tengah," ujar Timbul.
Dikemukakannya, Candi Bojongmenje yang diduga luasnya sekitar enam kali enam meter ini merupakan petunjuk di daerah tersebut pernah ada perkampungan masyarakat tertentu. Artinya, masyarakat tersebut merupakan bagian kecil dari sebuah struktur kerajaan pusat yang besar yang ditandai antara lain dengan berdirinya candi-candi berukuran besar sebagai tempat suci ibadahnya.
Karena itulah, diduga kuat selain di Bojongmenje, ada pula candi-candi sejenis yang didirikan oleh masyarakat tersebut sebagai tempat ibadahnya. Indikasi tersebut kian kuat dengan adanya aliran sungai Cimande dan sungai Citarik yang letaknya tak jauh dari lokasi Candi Bojongmenje. Bahkan ada informasi, sekitar dua kilometer dari lokasi Candi Bojongmenje ada pula mata air panas.
Menyinggung soal adanya batu ambang dengan corak dua lobang, Timbul memperkirakan batu ambang tersebut merupakan bagian dari relung candi. Begitu pula batu ambang dengan corak satu lobang, disebutkannya sebagai pecahan dari relung candi. Adapun soal temuan berupa batu bata, Timbul menilai, batu bata tersebut berusia tua dan merupakan bagian dari dalam "tubuh" candi yang bebatuannya tak terstruktur secara baik.
Dengan penemuan Candi Bojongmenje ini bisa jadi akan mengubah fakta sejarah. Fakta tersebut antara lain tentang arah penyebaran budaya di Pulau Jawa dari timur ke barat, menjadi sebaliknya yaitu dari barat ke timur. Hal itu berdasarkan temuan-temuan arkeologi yang menunjukkan bahwa Candi Bojongmenje lebih tua dibandingkan candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur atau paling tidak setara dengan candi tua di Dieng Jawa Tengah.
Penemuan Candi Bojongmenje tentu sangat membanggakan urang Sunda yang selama ini perannya dalam panggung sejarah percandian kurang terperhatikan. Bernert Kempers seorang pakar arkeologi dari Belanda juga hanya membagi masa klasik di Jawa menjadi masa klasik Jawa Tengah dan masa klasik Jawa Timur. Berdasarkan pembabakan itu, dikatakan bahwa masa klasik di Indonesia terbagi menjadi klasik tua untuk periode Jawa Tengah dan masa klasik muda untuk periode Jawa Timur.
Pendapat itu perlu ditinjau ulang karena tidak menyebut peran orang Sunda dalam sejarah bangnunan percandian. Padahal, bukti-bukti epigrafis menunjukkan bahwa di wilayah Tatar Sunda telah ada pusat kerajaan Hindu yaitu Tarumanagara. Di samping itu, perkembangan penelitian arkeologi di wilayah Tatar Sunda mulai muncul penemuan candi. Oleh karena itu, penemuan Candi Bojongmenje diharapkan akan membuka tabir percandian di Tatar Sunda menjadi lebih terang.
Melongok lokasi dimana Candi Bojongmenje berada, memang cukup memperhatikan. Untuk menuju lokasi candi ini mesti melewati sebuah gang sempit dengan tembok pagar pabrik yang menjulang tinggi. Tempat ditemukannya candi ini sendiri menempel dengan tembok pagar pembatas pabrik. Sehingga masih terdapat kendala jika ingin menggali lebih ke utara lagi, yang hal tersebut berarti butuh melakukan penggalian dihalaman area pabrik. Konon harga tanah disekitar candi ikut mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Nampaknya proses ekskavasi dan pembangunan kembali bangungan candi bakal masih jauh dari selesai

Bojongmenje 1.jpg 
Bojongmenje 2.jpg 
Bojongmenje - pertama ditemukan.jpg 
Sumber dari Wikipedia
Share
Facebook

Popular Posts